TAHU KAH KAMU ? Tunisia sebuah negara di kawasan benua Afrika yang meiliki jumlah penduduk sekitar 10.8 juta jiwa.Terletak di ujung utara benua Afrika diapit oleh negara Lybia, Saudi arabia dan Sudan.Tunis merupakan Ibukota negara Tunisia yang memiliki kepadatan penduduk 2,4juta jiwa.Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Arab dan Perancis bermata uang dinar Tunisia.
Negera ini memiliki musim panas yang kering dan sesekali turun salju.Penduduk rata-rata memiliki darah campuran dari suku Arab, Berber, Turki dan juga Eropa.Sektor unggulan yang meningkatkan ekonomi negara ini terletak pada sektor pertambangan , manufaktur , minyak dan pariwisata.Tumbuh suburnya Pohon zaitun di negeri ini, Tunisia akhirnya dijuluki TUNISIA NEGERI ZAITUN,walaupun negara tetangga seperti Maroko memiliki pohon zaitun namun Tunisia lebih unggul.
Penduduk Tunisia sering disebut juga bangsa Arab putih dan kebanyakan memeluk agama islam.Namun mereka memiliki toleransi tinggi terhadap pemeluk agama non-muslim.Tepat diujung di daerah Boulevard berdiri megah gereja katedral yaitu st.vicente de paul bergaya bangunan Ghotic-Bisantium seperti kebanyakan gereja-geraja italia.Gereja itu berdiri tahun 1883 yang di dedikasikan kepada raja Louis IX.Gerejanyang terletak bersebrangan dengan kedutaan Prancis ini menjadi salah satu ikon Tunisia Negeri Zaitun.
Sejarah dan Pemerintah
Penduduk pertama Tunisia adalah orang Berber nomaden. Di tahun 800-an SM, orang Fenisia dari bagian timur Mediterania mendirikan kota Kartago. Kartago akhirnya dikuasai oleh sebuah kerajaan yang meliputi bagian dari barat Afrika Utara, Spanyol, dan Sisilia, serta Corsica dan Sardinia. Tapi perjuangan panjang melawan Romawi dalam Perang Punisia berakhir dengan penghancuran Kartago pada tahun 146 SM.
Kekuasaan Romawi berlangsung sampai tahun 400-an Masehi. Bangsa Romawi membangun kembali Kartago, dan Tunisia berkembang. Reruntuhan yang berasal dari zaman Romawi dapat ditemukan di banyak tempat. Situs-situs itu adalah daya tarik utama wisata. Dengan melemahnya Kekaisaran Romawi, gelombang kaum penyerbu menyapu pantai Tunisia. Orang Vandal datang di tahun 400-an, orang Bizantium di tahun 500-an, dan orang Arab di tahun 600-an.
Dinasti Tunisia pertama didirikan pada tahun 800 oleh keluarga Aghlabid. Para pangeran dari Tunisia pergi jauh menaklukkan Sisilia dan Mesir. Tapi penaklukan ini mengekspos Tunisia pada serangan kepangeranan saingan. Dari tahun 900-an hingga 1500-an, Tunisia diperintah oleh serangkaian suku Muslim -Fatimiyah, Almohade, dan suku Berber, Hafsid. Pada tahun 1200 dan 1300-an, di bawah kekuasaan suku Hafsid, Tunisia berkembang lagi. Tunis memperoleh kemakmuran yang besar dan penting. Universitas Zitouna di sana menjadi pusat pengajaran Islam.
Pada tahun 1574, wilayah ini menjadi provinsi Kekaisaran Ottoman. Selama sekitar 300 tahun ke depan, Tunisia memiliki pemerintahan sendiri, meskipun tetap menjadi bagian dari kekaisaran. Prancis, yang sudah menguasai tetangga Tunisia, Aljazair, mendirikan protektorat Tunisia pada tahun 1883. Setelah Perang Dunia I (1914-1918), orang-orang Tunisia mulai menginginkan pemerintah sendiri yang lebih besar. Tapi Prancis menolak tuntutan mereka.
Selama Perang Dunia II (1939-1945), pertempuran di Tunisia mengganggu gerakan kemerdekaan. Pada awal tahun 1950-an, setelah negosiasi gagal, Tunisia memulai perang gerilya melawan Prancis. Kemerdekaan penuh datang pada tahun 1956. Dinasti Husseinite, yang telah memerintah sejak tahun 1705, berakhir di tahun 1957. Tunisia kemudian menjadi negara republik.